NAMA :MONITA
SASI PRASTIWI(166101)
PRODI :PENDIDIDKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
RESUME
ARTI MORFEM IMBUHAN
Arti
Morfem Imbuhan
Ø
Pengertian
yang dimaksud dengan arti disini
bukanlah arti suatu kata yang terdapat dalam kamus,tetapi arti sebagai akibat bergabungnya
morfem satu dengan yang lain.
Contoh:
kuda
bermakna binatang kaki empat
morfem
{ber-} +kuda =berkuda(berubah arti mengendarai kuda)
1.Morfem imbuhan {meN-}
Ø Arti morfem imbuhan {meN-} sangat
bergantung pada kelas kata bentuk
dasarnya.apabila bentuk dasarnya berkelas kata kerja imbuhan {meN-} mempunyai
arti :
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Melakukan tindakan
|
Mengambil
Menjual
Membeli
|
Melakukan tindakan ambil
Melakukan tindakan jual
Melakukan tindakan beli
|
Menjadi seperti
(dalam keadaan)
|
Melarut
Menurun
meluap
|
Menjadi/dalam keadaan larut
Menjadi/dalam keadaan turun
Menjadi/dalam keadaan luap
|
Membuat kesan
(dengan sengaja)
|
Mengalah
Membisu
|
Membuat kesan kalah dengan sengaja
Membuat kesan bisu dengan sengaja
|
Ø Apabila bentuk dasarnya berkelas
kata benda imbuhan {meN-} mempunyai beberapa arti.
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Pergi ke...atau menuju ke.....
|
Mendarat
Melaut
|
Menuju ke darat
Menujuh ke laut
|
Mencari atau mengumpulkan
|
Merumput
Merotan
|
Mencari mengumpulkan rumput
Mencari mengumpulkan rotan
|
Menjadi
|
Membuah
Membisu
|
Menjadi buah
Menjadi bisu
|
Membubuhkan
|
Mencap
mencat
|
Membubuhkan cap
Membubuhkan cat
|
Membuat apa
|
Menyate
menggulai
|
Membuat sate
Membuat gulai
|
Berlaku seperti
Melakukan tindakan dengan alat/menggunakan alat
|
Membabi buta
Menyabit
memistol
|
Berlaku seperti babi buta
Menggunakan sabit
Menggunakan pistol
|
Meminum/menghisap
|
Mengopi
merokok
|
Meminum kopi
Menghisap rokok
|
menyerupai
|
Menyemut
membukit
|
Menyerupai semut
Menyerupai bukit
|
Dalam keadaan /berfungsi sebagai
|
Menjanda
menyopir
|
Dalam keadaan sebagi janda
Berfungsi sebagai sopir
|
Mengeluarkan bunyi
|
Mengeong
menggonggong
|
Mengeluarkan bunyi ngeong
Mengeluarkan bunyi gonggong
|
Ø Apabila bentuk dasar berkelas kata
sifat imbuhan {meN-} mempunyai arti seperti:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Menjadi seperti bentuk dasar dengan sendirinya
|
Menguning(padi)
Memutih (rambut)
|
Menjadi kuning dengan sendirinya
Menjadi putih dengan sendirinya
|
Menimbulkan kesan
|
Memanjang
Merendah hati
|
Menimbulkan kesan panjang
Menimbulkan kesan rendah hati
|
2.Morfem Imbuhan {ber-}
Bentuk
dasar yang dapat bergabung dengan imbuhan {ber-} dapat dikelompokkan atas empat
kelas,yaitu bentuk dasar yang berkelas kata kerja,kata benda,kata sifat
(adjektiva)dan bilangan.
Ø Apabila bentuk dasarnya berkelas
kata kerja maka imbuhan {ber-} mempunyai arti:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Dalam keadaan
|
Berada
|
Dalam keadaan ada
|
Menjadi
|
Berubah
|
Menjadi ubah
|
Melakukan
|
Bekerja
|
Melakukan kegiatan kerja
|
Ø Apabila bentuk dasarnya berkelas
kata benda maka imbuhan {ber-} mempunyai arti:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Memakai atuau mengenakan
|
Bersepatu
|
Memakai atau mengenakan sepatu
|
Mempunyai
|
Bersuami
|
Mempunyai suami
|
Mengeluarkan
|
Berdarah
|
Mengeluarkan darah
|
Mengerjakan atau menggarap
|
Bersawah
|
Mengerjakan atau menggarap sawah
|
Mengendarai atau mempergunakan
|
Berkudah
|
Mengendarai/mempergunakan kuda
|
Bermain
|
Bercatur
Bersepak bola
|
Bermain catur
Bermain sepak bola
|
Ø Apabila bentuk dasarnya kata sifat
imbuhan {ber-} mempunyai arti “dalam keadaan”.
Contoh
: berduka artinya dalam keadaan duka
bersedih artinya dalam keadaan sedih
Ø Apabila bentuk dasarnya kata
bilangan imbuhan {ber-} mempunyai arti “menjadi”atau “kumpulan yang terdiri
atas’’ jumlah yang tersebut pada bentuk dasar.
Contoh
: Berdua kumpulan yang terdiri atas dua
Ø Bila ada proses pengulangan pada
kelas numeral maka morfem {ber-} menunjuk arti ‘dalam jumlah kelipatan seperti
bentuk dasar.
Contoh
:Berpuluh-puluh artinya dalam jumlah kelipatan sepuluh
3.Morfem Imbuhan {di-}
Ø Arti imbuhan {di-} hanya satu,yaitu
menyatakan suatu tindakkan yang pasif.contohnya diambil,disiram,dibayar,dan
sebagainya.pengertian pasif disini tidak berarti tidak sengaja atau tidak
melakukan apapun sama sekali.tetapi pengertian pasif disini semata-mata
dihubungkan dengan fungsi subjeknya.
4.Morfem Imbuhan {ter-}
Bentuk
dasar yang dapat bergandeng dengan
imbuhan {ter-} adalah bentuk dasar yang berkelas kata kerja,kata sifat,dan kata
benda.
Ø Bila awalan {ter-} melekat pada
kelas kata benda mempunyai makna:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Dapat di (kan/i)
|
Tergambar
Terbukti
terpengaruh
|
Dapat digambar
Dapat dibuktikan
Dapat dipengaruhi
|
Ø Apabila bentuk dasarnya berkelas
kata kerja maka imbuhan {ter-} mempunyai beberapa arti:
Artii
|
Kata
|
Menyatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan tidak sengaja
|
Tertiup
Tersentuh
terganggu
|
Dapat atau sanggup
|
Terangkat
terkejar
|
Menyatakan bahwa pekerjaan sudh selesai (perfektif)
|
Tertulis
Termuat
|
Ketiba-tibaan
|
Teringat
Terbangun
|
5.Morfem Imbuhan {peN-}
Ø Apabila bentuk kata dasarnya
berkelas kata kerja maka {peN-} mempunyai arti:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Menyatakan’orang yang(biasa) melakukan pekerjaan yang-sebut pada
bentu dasar ‘
|
Pengarang
penjual
|
Orang yang (biasa) melakukan mengarang
Orang yang(biasa) melakukan menjual
|
Menyatakan ‘alat yang dipakai untuk melakukan tindakan yang
tersebut pada bentuk dasar’
|
Penggaris
pengangkut
|
Alat untuk menggaris
Alat untuk mengangkut
|
Ø Apabila bentuk dasarnya berkelas
kata sifat maka imbuhan {peN-} mempunyai arti:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Menyatakan ‘yang memiliki sifat
|
Periang
Peramah
|
Yang mempunyai sifat riang
Yang mempunyai sifat ramah
|
Menyatakan ‘yang menyebabkan adanya sifat
|
Pengeras
Pendingin
|
Yang menyebabkan jadi keras
Yang menyebabkan jadi dingin
|
Orang yang mudah cepat/menjadi seperti
|
Pemarah
Pelupa
|
Orang yang mudah menjadi marah
Orang yang mudah menjadi lupa
|
tetapi khusus kata penyakit tidak selalu berarti yang menyakiti
melainkan gangguan kesehatan pada
tubuh,dan bukan yang menyebabkan rasa sakit
Ø Apabila bentuk dasarnya berubah kata benda maka imbuhan
{peN-} memiliki arti:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Yang biasa melakukan tindakan/pekerjaan yang berhubungan dengan
benda
|
Pelaut
Perantau
perokok
|
Orang yang biasa melaut
Orang yang biasa merantau
Orang yang biasa merokok
|
6.Morfem Imbuhan {pe-}
Ø morfem imbuhan {pe-} mempunyai
kesejajaran dengan morfem imbuhan {ber-}.
Contoh
: Pelari =orang yang berlari
Petani =orang yang bertani
7.Morfem Imbuhan {per-}
Ø Apabila imbuhan {per-} bergandeng
dengan bentuk kata benda mempunyai arti
‘menjadikan (objek) sebagai ‘ atau memperlakukan (objek) sebagai.
Contoh
: peristri= menjadikan (objek) sebagai
istri
Ø Apabila imbuhan {per-} bergandeng dengan
bentuk kata bilangan mempunyai arti ‘membuat jadi.
Contoh
: Pertiga= membuat jadi tiga
Ø Apabila imbuhan {per-} bergandeng dengan kata
sifat mempunyai arti ‘membuat jadi lebih’.
Contoh
: Perdalam= membuat jadi dalam
8.Morfem imbuhan {se-}
Ø morfem imbuhan {se-} bergandeng
dengan kata benda yang mempunyai arti:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Menyatakan ‘satu’
|
Sebuah
Seminggu
|
Satu buah
Satu minggu
|
Menyatakan’seluruh’
|
Sedunia
Seisi buku
|
Seluruh dunia
Seluruh isi buku
|
Menyatakan ‘sama atau’sebesar
|
sekepala
|
Sama dengan kepala atau sebesar kepala
|
Ø morfem imbuhan {se-} juga bisa bergabung
dengan penggolong benda
Contoh
:seorang,seekor,sebuah,sebatang,sebidang,sepotong.
Ø morfem imbuhan {se-} juga bisa
bergabung dengan penggolong benda
Contoh
:seorang,seekor,sebuah,sebatang,sebidang,sepotong
Ø Kata sifat pun bisa dilekati morfem
{se-} namun hanya diawalan dan bermakna ‘sama seperti’ atau ‘sama-sama.....’
atau ‘sama......-nya’
Contoh
: segenit bermakna sama-sama genitnya
9.Morfem imbuhan {ke-}
Ø Apabila imbuhan {ke-} bergandeng
dengan bentuk kata bilangan maka imbuhan {ke-} mempunyai arti:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Menyatakan kumpulan yang terdiri atas jumlah
|
Kelima(anak itu anak saya)
|
Kumpulan anak yang terdiri atas lima orang
|
Menyatakan urutan
|
(anak) kelima
|
Urutan anak yang nomer lima
|
Ø Apabila imbuhan {ke-} bergndeng
degan bentuk dasar selain kata bilangan maka imbuhan {ke-} mempunyai arti ‘yang
di...’atau yang dianggap’.
Contoh
:kekasih =yang dikasihi
kerangka(kerangka laporan) =yang
dianggap rangka
10.Morfem Imbuhan {-kan}
Ø Morfem {-kan} bisa melekat pada kata
benda.
Contoh : bukukan
kanfaskan
Ø Morfem {-kan} bermakna kata kerja
Contoh : bacakan
belikan
Ø Morfem {-kan} bermakna kata sifat
Contoh : hitamkan
putihkan
Ø Morfem {-kan} selalu bergandeng
dengan morfem {meN-} terutama dalam kalimat berita.
Contoh : ibu membelikan aku pesawat
jet
11.Morfem Imbuhan {-i}
Ø Morfem imbuhan {-i} merupakan morfem
tersendiri yang mempunyai arti sendiri dalam pembentukkan kata.morfem {-i}
biasanya bergandeng dengan bentuk kata kerja dan mempunyai dua arti:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Menyatakan ‘tindakan yang tersebut pada bentuk dasar itu
dilakukan berulang-ulang’
|
melempari
|
Melempar berulang-ulang
|
Menyatakan melakukan tindakan yang tersebut pada bentuk dasarnya
di suatu tempat
|
menulisi
|
Menulis di........
|
Melakukan sesuatu atau terjadi sesuatu pada...’’
|
Meliputi
Mendekati
|
Meliput pada
Mendekat pada
|
Arti morfem afiks {-kan}bisa dideskripsikan seperti:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Membuat (objek) seperti bentuk dasar
|
meninggikan
|
Membuat (objek) menjadi tinggi
|
Melakukan sesuatu untuk orang lain
|
Membacakan
|
Membaca untuk orang lain
|
Melakukan sesuatu secara intensif
|
Mendengarkan
|
Mendengar dengan intesif
|
Melakukan seperti bentuk dasar pada/tentang sesuatu
|
Mengadukan
|
Mengadu (pada seseorang) tentang sesuatu
|
12.Morfem
Imbuhan {-an}
Morfem
imbuhan {-an} dapat bergabung dengan bentuk dasar kata benda,kata kerja,kata
sifat,dan kata bilangan.
Ø Apabila bergandeng dengan bentuk
dasar kata benda morfem imbuhan{-an} mempunyai dua kemungkinan arti yakni:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Menyatakan’tiap-tiap’
|
Meteran
bulanan
|
Tiap-tiap meter
Tiap-tiap bulan
|
‘kumpulan’atau ‘yang banyak...nya’atau ‘luas....nya’
|
Durian
Lautan
|
Banyak durinya
Luas lautnya
|
‘yang ada di...’
|
Bawahan
Atasan
|
Yang ada di bawah
Yang ada di atas
|
Ø Apabila bergandeng dengan bentuk
dasar yang berkelas kata kerja,morfem imbuhan{-an} mempunyai tiga kemungkinan
arti yakni:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
‘hasil
atau akibat dari tindakan..
|
Pikiran
Tangkapan
|
Hasil
memikir
Hasil
menangkap
|
‘alat
yang dipakai dalam tindakan ...
|
Saringan
Ukuran
|
Alat
menyaring
Alat
mengukur
|
‘tempat
suatu tindakan..
|
Pacuan
Kuburan
|
Tempat
berpacu
Tempat
mengubur
|
‘yang
di....’
|
Makanan
Minuman
|
Yang
di makan
Yang
di minum
|
Ø Makna morfem {-an} bila bergabung
dengan kata sifat ,adalah ‘yang seperti bentuk dasarnya’ misalnya:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
Yang
seperti...
|
Kotoran
Dataran
|
Yang
kotor
Yang
datar
|
Ø Apabila morfem{-an}yang melekat
pada kata bilangan menunjukkan arti jumlah ‘kelipatan’
Misalnya:ratusan=lima ratusan
Puluhan=tiga puluhan
Ribuan= seribu sembilan ratus sembilan
puluh delapan (tahun 98-an)
13.Morfem
Imbuhan {-wan}
Ø Morfem imbuhan {-wan}dapat melekat
pada bentuk dasar berkelas kata benda misalnya
sejarawan,negarawan,hartawan,dwibahasawan.arti {-wan}untuk ini adalah sebagi
berikut
Arti
|
Kata
|
Makna
|
‘orang
yang ahli dalam bidang..’
|
Ilmuwan
Budayawan
|
Orang
yang ahli dalam bidang ilmu
Orang
yang ahli dalam bidang budaya
|
‘Orang
yang pekerjaannya khusus’
|
Wartawan
Usahawan
|
Orang
yang pekerjaannya khusus dalam bidang
warta
Orang
yang pekerjaannya khusus di bidang cipta usaha
|
Orang
yang memiliki seperti bentuk dasar yang bersifat lebih
|
Rupawan
Budiman
|
Orang
yang memiliki rupaa lebih
Orang
yang emiliki budi lebih/mulia
|
Orang
yang secara khusus memahirkan diri dalam bidang ..
|
Sastrawan
olahragawan
|
Orang
yang memahirkan diri dibidang khusus sastra
Orang
yang memahirkan diri dibidang khusus olaraga
|
14.Morfem
Afiks {-el-}.{-er-},{-em-}
Suatu
kata yang memperoleh sisipan ( morfem infiks).
Contoh:
kata telunjuk mempunyai arti jari tangan yang biasa digunakan untuk
menunjuk.(pembentukkan morfem afiks {-el-})
{-er-}=
sabut+{-er-}=serabut
{-em-}=kuning+{-em-}=kemuning
15.Morfem
Imbuhan {ke-an}
Arti
|
Kata
|
Makna
|
‘Suatu abstraksi atau hal’
|
Keberangkatan
Keduniaan
|
Hal berangkat
Hal dunia
|
‘Menderita atau yang dikenai’
|
Kedinginan
Kehujanan
|
Menderita dingin
Dikenai hujan
|
‘Tempat atau daerah’
|
Kelurahan
Kepresidenan
|
‘Tempat’daerah lurah
Tempat presiden
|
Mempunyai arti’sifat’
|
Kejawaan
Keislaman
|
Sifat jawa
Sifat islam
|
16.Morfem Imbuhan {pen-an}
Morfem
ini bisa bergabung dengan kata benda (penghargaan ,pengairan,penamaan),dalam
kata kerja (pengajaran,pendidikan,penghabisan),dalam kata sifat (pengadilan
,pengasingan),dalam kata bilangan (penyatuan).arti imbuhan morfem {pe-an}
adalah:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
‘hal atau proses’
|
Pemeriksaan
Pembacaan
|
Hal/proses memeriksa
Hal/proses membaca
|
‘hal atau hasil
|
Pengalaman
Penghasilan
|
Hal/hasil mengalami
Hal/hasil dari menghasilkan
|
‘tempat’
|
Pengadilan
Penggilingan
|
Tempat mengadili
Tempat menggiling
|
17.Morfem Imbuhan {per-an}
Setelah
melekat pada bentuk dasarnya,morfem imbuhan {per-an}mempunyai beberapa arti:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
‘hal-hal yang berhubungan
|
Perekonomian
Perjudian
|
Hal-hal yang berhubungan dengan eknomi
Hal-hal yang berhubungan dengan judi
|
Hal atau hasil dari suatu tindakkan
|
Perkembangan
Perdamaian
|
Hal berkembang
Hal berdamai
|
‘kumpulan atau daerah’
|
Pertokohan
Perumahan
|
Daerah toko
Kumpulan/daerah rumah
|
‘Tempat’
|
Perlindungan
Perkebunan
|
Tempat berlindung
Tempat berkebun
|
18.Morfem
Imbuhan {ber-an}
Bentuk
dasar yang dapat bergabung dengan morfem ini adalah betuk dasar yang berkelas
kata kerja saja.kemungkinan artinya seperti:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
‘tindakan yang bentuk
dasarnya dilakukan oleh banyak orang’
|
Bermunculan
Berguguran
Berdatangan
|
Banyak yang muncul
Banyak yang gugur
Banyak yang datang
|
‘tindakkan yang terdapat pada bentuk dasarnya dilakukan secara
berulang-ulang
|
Berloncatan
Berlarian
|
Berloncatan berulang-ulang
Berlari berulang-ulang
|
‘tindakkan yang terdapat pada bentuk dasarnya dilakukan oleh dua
pihak yang saling mengenai’
|
Berkiriman
Berpandanga
berpukulan
|
Saling mengirim
Saling memandang
Saling memukul
|
19.Morfem afiks {meN-kan}
Morfem
afiks {meN-kan} bisa bergabung dengan kata keja,misalnya
(melaksanakan,menjalankan,mengerjakan) dalam kata benda
(menceritakan,menyekolahkan), dalam kata sifat
(mengindahkan,membahagiakan),dalam kata bilangan (menyatakan).makna {meN-kan}
mempunyai arti:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
‘menjadikan (objek) sebagai seperti bentuk dasar
|
mencerinkan
|
Menjadikan (objek) sebagi
cermin
|
‘membuat(objek)
(melakukan tindakkan)’
|
Membangunkan
Mendatangkan
|
Membuat (objek) bangun
Membuat (objek) datang
|
Memberi(objek) sesuatu’
|
Mengizinkan
Menjanjikan
|
Memberi (objek) izin
Memberi (objek) janji
|
Melakukan tindakkan’
|
membicarakan
|
Melakukan tindakkan bicara
|
20.Morfem afiks {meN-i}
Morfem
{meN-i} dapat bergabung dengan kata benda (memusuhi).deengan kata kerja
(mengawini,menulisi),dan dengan kata sifat (menyukai,mematuhi,dan
menikmati).arti morfem {meN-i} untuk bentuk-bentuk ini adalah:
Arti
|
Kata
|
Makna
|
‘menjadikan (objek) sebagai’
|
Memusuhi
|
Menjadikan (objek) sebagai musuh
|
‘memberikan (objek) seperti’
|
Menjuduli
Melukai
|
Memberi (objek) judul
Memberi (objek) luka
|
(melakukan) perbuatan seperti bentuk dasar di/pada/ke (objek)
|
Menduduki
Mendatangi
Menanyai
|
Melakukan duduk di (objek)
Datang ke (objek)
Tanya pada (objek)
|
Membuat/menyebabkan (objek)
|
menghitami
|
Membuat/mennyebabkan(obje) hitam
|
‘jadi seperti bentuk dasar di/dalam (objek)
|
Merajai
mewakili
|
Jadi raja di dalam (objek)
Jadi wakil di dalam (objek)
|
Menganggap/memperlakukan (objek)
|
Membodohi
Membelakangi
|
Menganggap (objek) bodoh
Menganggap(objek) sebagai (ada di ) belakang
|
21.Morfem Afiks {se-nya}
Morfem
ini dapat melekat kata sifat (sepenuhnya,sewajarnya),dengan kata
kerja(seadanya,sebaliknya,semulanya),dengan kata tugas
(sebaiknya,semulanya,sesudahnya).konfik {se-nya}mempunyai arti –tepatnya;tugas
seperti berikut:
Bentukan
|
Kata
|
Pembentukkan aadverbia/keterangan
|
Sebaliknya
Seandainya
Selanjutnya
dll
|
Pembentukkan modalitas
|
Sebenarnya
Semestinya
Sekiranya
dll
|
22,morfem afiks {-isme},{(is)asi},{-logi}
Meski
afiks ini dipungut dari bahasa asing,morfem-morfem tersebut amat produktif
dalam pembentukkan kata.dia bisa melekat pada bentuk dasar asli bahasa
indonesia.
Morfem
|
Makna
|
Contoh
|
{-isme}
|
Paham,aliran,sifat
|
Sungkanisme,gombalisme
|
{-(is)asi}
|
Proses atau peN-bentukdasar-an
|
Helmisasi bermakna proses penghelman
Tiwulisasi bermakna pemeliharaan lele
|
{-logi}
|
Studi tentang seperti bentuk dasar
|
Jawanologi bermakna studi/pengkajian tentang jawa
|
DAFTAR PUSTAKA: BUKU TATA BAHASA (MASNUR MUSLICH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar