Selasa, 09 Januari 2018

PERUBAHAN BENTUK KATA



NAMA : MONITA SASI PRASTIWI
NIM.    : 166101
RESUME
PERUBAHAN BENTUK KATA
A. ANALOGI
      Analogi merupakan salah satu cara pembentukan kata baru. Dalam suatu bahasa yang disebuy analogi adalah suatu bentukan bahasa dengan meniru contoh yang sudah ada. Dalam suatu bahasa yang sedang tumbuh dan berkembang, pembentukan kata-kata baru (analogi) sangat penting sebab bentukan kata baru dapat memperkaya perbendaharaan bahasa.
B. ADAPTASI
Adaptasi dibedakan menjadi dua , yaitu adaptasi fonologis dan adaptasi morfologis.
1. Adaptasi fonologis adalah penyesuaian perubahan bunyi bahasa asing menjadi bunyi yang sesuai dengan ucapan lidah bangsa pemakai bahasa yang dimasukinya.
2. Adaptasi morfologis adalah penyesuaian struktur bentuk kata. Tentu saja, perubahan struktur bentuk kata ini pasti berpengaruh pada perubahan bunyi.
C. Kontaminasi
Dalam bidang bahasa kata rancu (kerancuan) dipakai sebagai istilah yang berkaitan dengan pencampur adukan dua unsur bahasa ( imbuhan, kata, frase, atau kalimat).
D. Hiperkorek
Gejala hiperkorek merupakan proses pembetulan bentuk yang sudah betul lalu malah menjadi salah. Maksudnya, sesuatu yang sudah betul dibetulkan lagi, yang akhirnya malah menjadi salah, setidaknya dianggap bentuk yang tidak baku.
E. Varian
Gejala varian sering kita jumpai dalam ucapan pejabat pada era orde baru. Vokal /a/ pada sufiks-kan menjadi /e/. Misalnya :
Direncanakan menjadi direncanaken
Digalakkan menjadi digalakken
Diambilkan menjadi diambilken
F. Asimilasi
Gejala asimilasi berarti proses penyamaan atau penghampirsamaan bunyi yang tidak sama. Misalnya :
Alsalam > assalam
Inmoral > immoral
G. Disimilasi
Disimilasi adalah proses berubahnya dua buah fonem yang sama menjadi tidak sama. Misalnya :
Vanantara (sansekerta) belantara
Citta (sansekerta ) cipta
H. Adisi
Gejala adisi adalah perubahan yang terjadi dalam suatu tuturan yang ditandai oleh penambahan fonem.
I. Reduksi
Gejala reduksi adalah peristiwa pengurangan fonem dalam suatu kata. Gejala reduksi dapat dibedakan atas aferesis, sinkop, dan apokop.
1. Aferesia adalah proses penghilangan fonem pada awal kata.
Upawasa menjadi puasa
Telentang menjadi tentang
2. Sinkop adalah penghilangan fonem di tengah-tengah kata.
Utpati menjadi upeti
Sahaya menjadi saya
3. Apokop adalah proses penghilangan fonem pada akhir kata.
Pelangit menjadi pelangi
J. Metatesis
Metasesis suatu pertukaran adalah perubahan kata yang fonem-fonemnya bertukar tempatnya. Contoh :
Rontal menjadi lontar
Betting menjadi tebing
K. Diftongisasi
Diftongisasi adalah proses perubahan suatu monoftong jadi diftong.
Contoh : sodara menjadi saudara
                Suro menjadi surau
L. Monoftongisasi
Monoftongisasi adalah proses perubahan suatu diftong (gugus vokal) menjadi monoftong. Contoh :
Gurau menjadi guro
Bakau menjadi bako
M. Anaptikis
Anaptikis adalah proses penambahan suatu bunyi dalam suatu kata guna melancarkan ucapannya. Contoh :
Putra menjadi putera
Putri menjadi puteri
N. Haplologi
Haplogi adalah proses penghilangan suku kata yang ada di tengah- tengah kata. Contoh :
Sarnanantara menjadi smentara
 Budhidaya menjadi budaya
O. Kontraksi
Kontraksi adalah gejala yang memperlihatkan adanya satu atau lebih fonem yang dihilangkan. Contohnya :
Perlahan-lahan menjadi pelan-pelan
Bahagianda menjadi baginda




Tidak ada komentar:

Posting Komentar