NAMA : MONITA SASI PRASTIWI
NIM. : 166101
RESUME
PERUBAHAN BENTUK KATA
A.
ANALOGI
Analogi merupakan salah satu cara
pembentukan kata baru. Dalam suatu bahasa yang disebuy analogi adalah suatu
bentukan bahasa dengan meniru contoh yang sudah ada. Dalam suatu bahasa yang
sedang tumbuh dan berkembang, pembentukan kata-kata baru (analogi) sangat
penting sebab bentukan kata baru dapat memperkaya perbendaharaan bahasa.
B.
ADAPTASI
Adaptasi
dibedakan menjadi dua , yaitu adaptasi fonologis dan adaptasi morfologis.
1.
Adaptasi fonologis adalah penyesuaian perubahan bunyi bahasa asing menjadi
bunyi yang sesuai dengan ucapan lidah bangsa pemakai bahasa yang dimasukinya.
2.
Adaptasi morfologis adalah penyesuaian struktur bentuk kata. Tentu saja,
perubahan struktur bentuk kata ini pasti berpengaruh pada perubahan bunyi.
C.
Kontaminasi
Dalam
bidang bahasa kata rancu (kerancuan) dipakai sebagai istilah yang berkaitan
dengan pencampur adukan dua unsur bahasa ( imbuhan, kata, frase, atau kalimat).
D.
Hiperkorek
Gejala
hiperkorek merupakan proses pembetulan bentuk yang sudah betul lalu malah
menjadi salah. Maksudnya, sesuatu yang sudah betul dibetulkan lagi, yang
akhirnya malah menjadi salah, setidaknya dianggap bentuk yang tidak baku.
E.
Varian
Gejala
varian sering kita jumpai dalam ucapan pejabat pada era orde baru. Vokal /a/
pada sufiks-kan menjadi /e/. Misalnya :
Direncanakan
menjadi direncanaken
Digalakkan
menjadi digalakken
Diambilkan
menjadi diambilken
F.
Asimilasi
Gejala
asimilasi berarti proses penyamaan atau penghampirsamaan bunyi yang tidak sama.
Misalnya :
Alsalam
> assalam
Inmoral
> immoral
G.
Disimilasi
Disimilasi
adalah proses berubahnya dua buah fonem yang sama menjadi tidak sama. Misalnya
:
Vanantara
(sansekerta) belantara
Citta
(sansekerta ) cipta
H.
Adisi
Gejala
adisi adalah perubahan yang terjadi dalam suatu tuturan yang ditandai oleh
penambahan fonem.
I.
Reduksi
Gejala
reduksi adalah peristiwa pengurangan fonem dalam suatu kata. Gejala reduksi
dapat dibedakan atas aferesis, sinkop, dan apokop.
1.
Aferesia adalah proses penghilangan fonem pada awal kata.
Upawasa
menjadi puasa
Telentang
menjadi tentang
2.
Sinkop adalah penghilangan fonem di tengah-tengah kata.
Utpati
menjadi upeti
Sahaya
menjadi saya
3.
Apokop adalah proses penghilangan fonem pada akhir kata.
Pelangit
menjadi pelangi
J.
Metatesis
Metasesis
suatu pertukaran adalah perubahan kata yang fonem-fonemnya bertukar tempatnya.
Contoh :
Rontal
menjadi lontar
Betting
menjadi tebing
K.
Diftongisasi
Diftongisasi
adalah proses perubahan suatu monoftong jadi diftong.
Contoh
: sodara menjadi saudara
Suro menjadi surau
L.
Monoftongisasi
Monoftongisasi
adalah proses perubahan suatu diftong (gugus vokal) menjadi monoftong. Contoh :
Gurau
menjadi guro
Bakau
menjadi bako
M.
Anaptikis
Anaptikis
adalah proses penambahan suatu bunyi dalam suatu kata guna melancarkan
ucapannya. Contoh :
Putra
menjadi putera
Putri
menjadi puteri
N.
Haplologi
Haplogi
adalah proses penghilangan suku kata yang ada di tengah- tengah kata. Contoh :
Sarnanantara
menjadi smentara
Budhidaya menjadi budaya
O.
Kontraksi
Kontraksi
adalah gejala yang memperlihatkan adanya satu atau lebih fonem yang
dihilangkan. Contohnya :
Perlahan-lahan
menjadi pelan-pelan
Bahagianda
menjadi baginda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar