Nama : Monita Sasi Prastiwi
Nim :
166101
Kelas :
BINA 2016 B
Klasifikasi
Kata
Klasifikasi kata terdiri dari dua macam yaitu:
1. Kelas Terbuka
Kelas kata terbuka adalah kelas yang
keanggotaanya dapat bertambah atau berkurang sewaktu-waktu berkenaan dengan
perkembangan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat penutur suatu bahasa.
Kelas kata terbuka selalu menjadi dasar dalam proses morfologis. Yang termasuk
dalam kelas kata terbuka adalah :
a) Nomina
Ciri utama kelas kata nomina dilihat dari adverbia pendampingnya
adalah(Abdul Chaer,2008:69):
· Tidak dapat didahului oleh
adverbia negasi tidak.
· Tidak dapat didahului oleh
adverbia derajat agak (lebih, sangat, dan paling)
· Tidak dapat didahului oleh
adverbia keharusan wajib
· Dapat didahului oleh adverbia
yang menyatakan jumlah seperti satu, sebuah, sebatang,
selembar, dan sebagainya.
b) Verba
Ciri utama verba atau kata kerja dilihat dari adverbia yang
mendampinginya adalah bahwa kata-kata yang termasuk kelas verba(Abdul Chaer,
2008:74)..
· Dapat didampingi oleh adverbia
negasi (tidak dan tanpa)
· Dapat didampingi oleh semua
daverbia frekuensi (sering, jarang, kadang-kadang)
· Tidak dapat didampingi oleh
kata bilangan dengan penggolongan (sebuah, sebutir, selembar), namun dapat
didampingi oleh semua adverbia jumlah (sedikit, kurang, cukup)
· Tidak dapat didampingi oleh
semua adverbia derajat.
· Dapat didampingi oleh semua
adverbia kala (sudah, sedang, tengah, lagi, akan,
hendak, mau).
· Dapat didampingi oleh semua
adverbia keselesaian (belum, baru, sedang, sudah).
· Dapat didampingi oleh semua
adverbia keharusan (boleh, haus,wajib).
· Dapat didampingi oleh semua
anggota adverbia kepastian (pasti, tentu, mungkin, barangkali)
c) Ajektifa
Ciri utama ajektifa dari adverbia yang mendampinginya adalah bahwa
kata-kata yang termasuk kelas ajektifa(Abdul Chaer,2008:80)..
· Tidak dapat didampingi oleh
adverbia frekuensi (sering, jarang, kafang-kadang)
· Tidak dapat didampingi oleh
adverbia jumlah (banyak, sedikit, sebuah)
· Dapat didampingi oleh semua
adverbia derajat (agak, cukup, lebih, sangat, sedikit, jauh, paling)
· Dapat didampingi oleh adverbia
kepastian (pasti, tentu, mungkin, barangkali)
· Tidak dapat diberi adverbia
kala (hendak, mau)
2. Kelas Tertutup
Menurut
Abdul Chaer,2008:83, kelas kata tertutup adalah kelas kata jumlah keanggotaanya
terbatas dan tidak tampak kemungkinan untuk bertambah atau berkurang. Yang
termasuk kelas kata tetutup adalah kelas adverbia, kelas preposisi, kelas
konjungsi, kelas artikula, dan kelas interjeksi.
a. Adverbia
Adverbia
lazim disebut kata keterangan atau kata keterangan tambahan. Fungsinya adalah
menerangkan kata kerja, kata sifat, dan jenis kata lainnya. Adverbia disebut
juga kata-kata yang bertugas mendampingi nomina, verba, dan ajektifa. Adverbia
pada umumnya berupa bentuk dasar. Sedikit sekali yang berupa kata bentukan.
Yang berupa kata bentukan ini secara morfologi dapat dikenali dari bentuknya
(Abdul Chaer,2008:83).
· Berprefiks
se- (sejumlah, sebagian, seberapa, semoga)
· Berprefiks se- dengan reduplikasi
(sekali-kali, semena-mena)
· Berkonsfiks se-nya (
sebaiknya, seharusnya, sesungguhnya, sebisanya)
· Berkonfiks se-nya disertai
reduplikasi (selambat-lambatnya, secepat-cepatnya, sedapat-dapatnya)
b. Pronomina
Pronomina lazim disebut kata ganti karena tugasnya memang
menggantikan nomina yang ada. Secara umum dibedakan menjadi empat macam
pronomina yaitu (Abdul Chaer,2008:87).:
· Pronomina persona (kata ganti
diri)
· Pronomina demostrativa ( kata
ganti penunjuk)
· Pronomina interogatifa (kata
ganti tanya)
· Pronomina tak tentu
c. Numeralia
Kata
bilangan atau numeralia adalaha kata-kata yang menyatakan bilangan, jumlah,
nomor, urutan dan himpunan. Menurut bentuk dan fungsinya dikenal adanya kata
bilangan utama (satu, dua, lima), bilangan genap (dua, empat dua belas),
bilangan ganjil (tiga, lima, tujuh), bilangan bulat, bilangan pecahan, bilanan
tingkat (pertama, kedua) dan kata bantu bilangan. Kata bilangan dapat ditulis
dengan angka arab, angka romawi, maupun dengan huruf. Yang termasuk dalam kata
bantu bilangan adalah:ekor, buah, batang, helai, butir, biji, pucuk, bilah,
mata, tangkai, kuntum, tandan, carik, kaki,
pasang, dan rumpun (Abdul Chaer,2008:93).
d. Preposisi
Preposisi
atau kata depan adalah kata-kata yang digunakan untuk merangkaikan nomina
dengan verba di dalam suatu klausa.
Secara semantik preposisi menyatakan makna sebagai berikut(Abdul
Chaer,2008:96):
· Tempat berada (di , pada,
dalam, atas, antara)
· Arah asal (dari)
· Arah tujuan (ke, kepada, akan,
terhadap)
· Pelaku (oleh)
· Alat (dengan, berkat)
· Perbandingan (daripada)
· Hal atau masalah (tentang,
mengenai)
· Akibat, batas waktu (hingga,
sehingga, sampai)
· Tujuan (untuk, buat, guna,
bagi)
e. Konjungsi
Konjungsi atau kata pengubung adalah
kata-kata yang menghubungkan satuan-satuan sintaksis, baik antara kata dengan
kata, antara frase dengan frase, antara klausa dengan klausa atau antara
kalimat dengan kalimat. Dilihat dari tingkat kedudukannya dibedakan adanya (1)
konjungsi koordinatif, (2) konjungsi sbordinatif. Dilihat dari luas
jangkauannya ada (1) konjungsi intrakalimat, dan (2) konjungsi antarkalimat.
f. Artikula
Artikula atau kata sandang adalah kata-kata yang berfungsi sebagai
penentu atau mendefinisikan sesuatu nomina, ajektifa, atau kelas lain. Artikula
yang ada dalam bahasa Indonesia adalah si, sang (Abdul Chaer,2008:98).
g. Interjeksi
Interjeksi adalah kata-kata yang
mengungkapkan perasaan batin misalnya karena kaget, marah, terharu, kangen,
kagum, sedih, dan sebagainya. Interjeksi terbagi menjadi dua yaitu interjeksi
yang berupa kata singkat (wah, cih, hai, oi, oh, nah, hah) dan interjeksi yang
terdiri dari kata-kata biasa ( aduh, celaka, gila, kasihan, bangsat, astaga.
Alhamdulillah, Masyaallah dsb) (Abdul Chaer,2008:104).
h. Partikel
Partikel dalam bahasa Indonesia antara lain adalah kah, lah,
tah, dan pun. Partikel ini adayang berfunhsi sebagai penegas, tetapi
adapula yang bukan (Abdul Chaer,2008:104).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar