Selasa, 09 Januari 2018

MORFOLOGI DAN ILMU KEBAHASAAN LAIN



MORFOLOGI DAN ILMU KEBAHASAAN LAIN
Nama : Monita Sasi Prastiwi
Kelas :BINA 2016 B
Nim   :166101
Resum proses morfologi dan hubungan dengan ilmu lain
1.proses  morfologi
1. Proses pembubuhan afiks (afiksasi)
Afiksasi merupakan proses menambahkan/membubuhkan afiks atau imbuhan. Afiksasi terdiri dari:
1) prefiks (awalan) : ber-, me-, pe-, per-, di-, ter-, ke-, se-
2) sufiks (akhiran):  -kan, -an, -i
3) infiks (sisipan): -el, em, er
4) konfiks (awalan dan akhiran): ber-kan, ber-an, per-an, per-im, pe-an, di-kan, di-I, me-kan, ter-kan, ter-i, ke-an
5) simulfiks: memper-kan, memper-I, diper-kan, diper-i
2. Proses pengulangan (reduplikasi)
Reduplikasi merupakan proses pembentukan kata ulang. Macam-macam kata ulang yaitu:
1) Dwipurwa: kata ulang atas suku awal, contoh: jaka → jajaka → jejaka.
2) Dwilingga: kata ulang seluruh kata dasar, contoh: guru-guru, siswa-siswa.
3) Dwilingga salin: kata ulang berubah bunyi, contoh: sayur-mayur, gerak-gerik.
4) Kata ulang berimbuhan: kata ulang yang di dalamnya terdapat perulangan kata dasar dengan memperoleh imbuhan, contoh: tertawa-tawa, perumahan-perumahan.
5) Kata ulang semu: kata ulang yang tidak memiliki bentuk dasar yang diulang, contoh: kura-kura, kupu-kupu.
3. Proses pemajemukan
Proses pemajemukan atau komposisi merupakan proses penggabungan dua kata atau lebih sehingga membentuk kata majemuk atau kata yang memiliki arti baru. Macam-macam kata majemuk yaitu:
1) Kata majemuk setara: kata majemuk yang unsur-unsurnya sederajat, contoh: jual beli, tua muda.
2) Kata mejemuk tak setara: kata majemuk yang unsur-unsurnya tidak sederajat, contoh: saputangan, kamar kecil.
3) Kata majemuk hibridis: kata majemuk yang merupakan gabungan dari unsur bahasa Indonesia dengan bahasa asing, contoh: tenis meja, bumi putra.
4) Kata majemuk unik: kata majemuk yang salah satu unsurnya hanya dapat bergabung dengan kata pasangannya itu, tidak dapat bergabung dengan kata lain. Contoh: gegap gempita, muda belia.

2. Hubungan dengan ilmu lain
a)Perbandingan Morfologi dengan Leksikologi
Kata kosong mempunyai berbagai makna dalam pemakaiannya, antara lain : Selain itu, ada pula kata-kata mengosongkan ‘menjadikan kosong’, pengosongan ‘perbuatan mengosongkan’, kekosongan ‘keadaan kosong’ atau ‘menderita sesuatu karena kosong’.
Morfologi dan Leksikologi sama-sama mempelajari kata, ari kata, akan tetapi si antara keduanya terdapat perbedaan. Leksikologi mempelajari arti yang lebih kurang tetap yang terkandung dalam kata atau yang lazim disebut arti leksis atau makna leksikal, sedangkan morfologi mempelajari arti yang timbul akibat peristiwa gramatis yang biasa disebut arti gramatis atau makna gramatikal. Sebagai contoh kita bandingkan kata kosong dengan mengosongkan. Kedua kata itu masing-masing mepunyai arti leksis atau makna leksikal. Kosong antara lain artinya ada lima butir seperti yang tertera pada contoh di atas, sedangkan mengosongkan makna atau artinya ‘menjadikan atau membuat jadi kosong’. Mengenai arti leksis kedua kata.


b)Perbandingan Morfologi dengan Sintaksis
Satu lagi cabang ilmu bahasa yang berdekatan dengan morfologi yaitu sintaksis. Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun “dengan” dan tattien “menempatkan”. Dengan jelas, menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat dan kelompok-kelompok kata menjadi kalimat (Verhaar, 1985 : 70). Bidang sintaksis menyelidiki semua hubungan antarkata dan antarkelompok kata dalam kalimat. Di lain pihak, morfologi mempelajari seluk-beluk kata itu sendiri secara mandiri tanpa memperhatikan hubungannya dalam kalimat. Tegasnya dapat dikatakan bahwa unsur yang paling kecil yang dipelajari oleh morfologi ialah morfem dan yang paling besar ialah kata, sedangkan sintaksis mempelajari unsur yang paling kecil ialah kata dan yang terbesar kalimat (Prawirasumanttri, 1985 : 110). Ramlan (1980 : 5) memberikan contoh untuk membedakan bidang garapan morfologi dan sintaksis dalam kalimat, “Ia mengadakan perjalanan.” Jika kita membicarakan ia sebagai bentuk tunggal, mengadakan dan perjalanan sebagai bentuk kompleks, termasuk garapan bidang morfologi, tetapi jika pembicaraan mengenai ia sebagai subjek, mengadakan sebagai predikat dengan kata perjalanan sebagai objek termasuk garapan sintaksis.
Dapus:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar