MORFOLOGI DAN
ILMU KEBAHASAAN LAIN
Nama : Monita
Sasi Prastiwi
Kelas :BINA
2016 B
Nim :166101
Resum proses
morfologi dan hubungan dengan ilmu lain
1.proses
morfologi
1.
Proses pembubuhan afiks (afiksasi)
Afiksasi
merupakan proses menambahkan/membubuhkan afiks atau imbuhan. Afiksasi terdiri
dari:
1)
prefiks (awalan) : ber-, me-, pe-, per-, di-, ter-, ke-, se-
2)
sufiks (akhiran): -kan, -an, -i
3)
infiks (sisipan): -el, em, er
4)
konfiks (awalan dan akhiran): ber-kan, ber-an, per-an, per-im, pe-an, di-kan,
di-I, me-kan, ter-kan, ter-i, ke-an
5)
simulfiks: memper-kan, memper-I, diper-kan, diper-i
2. Proses pengulangan (reduplikasi)
Reduplikasi
merupakan proses pembentukan kata ulang. Macam-macam kata ulang yaitu:
1)
Dwipurwa: kata ulang atas suku awal, contoh: jaka → jajaka → jejaka.
2)
Dwilingga: kata ulang seluruh kata dasar, contoh: guru-guru, siswa-siswa.
3)
Dwilingga salin: kata ulang berubah bunyi, contoh: sayur-mayur, gerak-gerik.
4)
Kata ulang berimbuhan: kata ulang yang di dalamnya terdapat perulangan kata
dasar dengan memperoleh imbuhan, contoh: tertawa-tawa, perumahan-perumahan.
5)
Kata ulang semu: kata ulang yang tidak memiliki bentuk dasar yang diulang,
contoh: kura-kura, kupu-kupu.
3. Proses pemajemukan
Proses
pemajemukan atau komposisi merupakan proses penggabungan dua kata atau lebih
sehingga membentuk kata majemuk atau kata yang memiliki arti baru. Macam-macam
kata majemuk yaitu:
1)
Kata majemuk setara: kata majemuk yang unsur-unsurnya sederajat, contoh: jual
beli, tua muda.
2)
Kata mejemuk tak setara: kata majemuk yang unsur-unsurnya tidak sederajat,
contoh: saputangan, kamar kecil.
3)
Kata majemuk hibridis: kata majemuk yang merupakan gabungan dari unsur bahasa
Indonesia dengan bahasa asing, contoh: tenis meja, bumi putra.
4)
Kata majemuk unik: kata majemuk yang salah satu unsurnya hanya dapat bergabung
dengan kata pasangannya itu, tidak dapat bergabung dengan kata lain. Contoh:
gegap gempita, muda belia.
2. Hubungan dengan ilmu
lain
a)Perbandingan Morfologi dengan Leksikologi
Kata kosong mempunyai berbagai makna dalam
pemakaiannya, antara lain : Selain itu, ada pula kata-kata mengosongkan
‘menjadikan kosong’, pengosongan ‘perbuatan mengosongkan’, kekosongan ‘keadaan
kosong’ atau ‘menderita sesuatu karena kosong’.
Morfologi dan Leksikologi sama-sama
mempelajari kata, ari kata, akan tetapi si antara keduanya terdapat perbedaan.
Leksikologi mempelajari arti yang lebih kurang tetap yang terkandung dalam kata
atau yang lazim disebut arti leksis atau makna leksikal, sedangkan morfologi
mempelajari arti yang timbul akibat peristiwa gramatis yang biasa disebut arti
gramatis atau makna gramatikal. Sebagai contoh kita bandingkan kata kosong
dengan mengosongkan. Kedua kata itu masing-masing mepunyai arti leksis atau
makna leksikal. Kosong antara lain artinya ada lima butir seperti yang tertera
pada contoh di atas, sedangkan mengosongkan makna atau artinya ‘menjadikan atau
membuat jadi kosong’. Mengenai arti leksis kedua kata.
b)Perbandingan Morfologi dengan Sintaksis
Satu lagi cabang ilmu bahasa yang
berdekatan dengan morfologi yaitu sintaksis. Kata sintaksis berasal dari bahasa
Yunani sun “dengan” dan tattien “menempatkan”. Dengan jelas, menempatkan
bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat dan kelompok-kelompok
kata menjadi kalimat (Verhaar, 1985 : 70). Bidang sintaksis menyelidiki semua
hubungan antarkata dan antarkelompok kata dalam kalimat. Di lain pihak,
morfologi mempelajari seluk-beluk kata itu sendiri secara mandiri tanpa
memperhatikan hubungannya dalam kalimat. Tegasnya dapat dikatakan bahwa unsur
yang paling kecil yang dipelajari oleh morfologi ialah morfem dan yang paling
besar ialah kata, sedangkan sintaksis mempelajari unsur yang paling kecil ialah
kata dan yang terbesar kalimat (Prawirasumanttri, 1985 : 110). Ramlan (1980 :
5) memberikan contoh untuk membedakan bidang garapan morfologi dan sintaksis
dalam kalimat, “Ia mengadakan perjalanan.” Jika kita membicarakan ia sebagai
bentuk tunggal, mengadakan dan perjalanan sebagai bentuk kompleks, termasuk
garapan bidang morfologi, tetapi jika pembicaraan mengenai ia sebagai subjek,
mengadakan sebagai predikat dengan kata perjalanan sebagai objek termasuk
garapan sintaksis.
Dapus:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar